Jumat, 21 Desember 2012

BUAH BUNI, SI PENENANG JANTUNG



Bentuknya mirip salam, tetapi rasa buahnya yang membedakannya. Sekarang ini, agak sulit ditemukan. Padahal khasiatnya tak bisa diremehkan. Seberapa banyak manfaat buah buni ini?
Gangguan jantung ada beragam jenisnya, salah satunya jantung berdebar. Gangguan seperti ini jangan dianggap sepele, bahkan boleh dibilang sama gawatnya dengan gangguan jantung jenis lain. Sebab secara medis untuk mengatasi gangguan ini gampang-gampang susah. Tindakan operasi jarang dilakukan. Biasanya banyak diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan.

            Selain, obat-obatan kimia para ahli tumbuhan menemukan sejumlah tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan ini, salah satunya dengan buah buni. Tumbuhan ini walau pun belum termasuk langka, sudah mulai susah ditemukan.

CIRI-CIRI FISIK

            Sepintas tumbuhan ini mirip sekali dengan tumbuhan salam. Daunnya, juga buahnya nyaris tak ada beda. Namun, bila diamati, perbedaan antara keduanya sangatlah jelas. Daun buni lebih tebal dibanding salam. Sedangkan buahnya, walaupun sama-sama kecil dan kemerah-merahan, bila dirasakan buah buni manis asam, sedangkan salam cenderung sepet.

            Buni secara ilmiah disebut Antidesa Bunius Spreng. Tumbuhan ini bukan asli Indonesia. Di Jawa Tengah buni dikenal dengan sebutan wuni. Dari penelusuran para ahli tumbuhan, buni diketahui berasal dari Australia. Di Indonesia, khususnya pulau Jawa, buni tumbuh secara liar di hutan. Tinggi pohonnya maksimal 30m dan tumbuh subur di ketinggian 1400 dpl.

            Secara umum, buni dapat ditandai dari daunnya yang bertangkai pendek, bulat telur dengan ujung runcing, tepi tidak bergerigi tetapi bergelombang, dengan panjang maksimal 25cm. Saat muda daunnya berwarna hijau muda, dan berubah menjadi hijau tua ketika dewasa.Daun yang muda rasanya sedikit asam. Di daerah tertentu, daun buni muda banyak dimasak sebagai sayur atau dijadikan lalap. 

            Buah buni kecil-kecil berbentuk elips berwarna hijau, bila masak menjadi ungu kehitaman dan rasanya sedikit masam. Buah buni yang muda sering dijadikan campuran rujak. Buah yang matang bisa dimakan langsung, dibuat selai atau sirup.


BEBERAPA KHASIAT

            Dalam penelitian, ditemukan beberapa zat kimia alami yang berkhasiat. Diantaranya Alkaloida dan Friendelin. Adapun efek farmakologisnya adalah rasa asam, peluruh keringat, dan meningkatkan sirkulasi darah.
            Adanya kandungan kimia tersebut, serta reaksi farmakologis yang terjadi pada saat uji coba, para herbalis merekomendasikan buni sebagai obat beberapa penyakit, seperti kurang darah, darah kotor, hipertensi, jantung, batuk, gangguan pencernaan, dan lain-lain biidznillah. Beberapa ramuan obat tradisional dengan bahan buni contohnya,

  1. Kurang Darah
Ambil 45 butir buni matang. Tambahkan 2 ruas jari asam kawak, 1 jari kunyit. Tumbuk semuanya sampai halus. Setelah itu, tambahkan ½ cangkir air matang dan 1 sendok makan madu. Aduk sampai rata, peras dan saring. Lakukan pengobatan sampai sembuh.  

  1. Jantung Berdebar
Ambil buah buni sebanyak 30 butir. Tambahkan 10 lembar daun sembung, 1 jari kayu manis, ½ jari jahe, dan gula enau 2 jari. Cuci semua bahan dan potong-potong seperlunya. Kemudian rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Dinginkan lalu saring, bagi menjadi 2. Minum ramuan ini pagi dan malam.

  1. Hipertensi
Gunakan 35 butir buah buni matang. Cuci bersih lalu buang bijinya. Tumbuk atau blender sampai halus. Makan ramuan ini sekaligus, dan segera minum air hangat sesudahnya. Lakukan pengobatan ini 3 kali sehari sampai sembuh.

            Ternyata khasiat buah buni tak bisa dipandang sebelah mata, sayang keberadaannya sudah semakin langka. Untuk itu tak ada salahnya jika mendapat bibitnya, ditanam di pekarangan rumah. Untuk menambah koleksi tanaman obat keluarga Anda.(ummu asma’)

Sumber: majalah nikah Vol. 5, No.1 April 2006/ Rabiul Awal 1427





Tidak ada komentar:

Posting Komentar